Jamur Menyala Di Tengah Hutan Halimun

Gunung Halimun di Jawa Barat punya keindahan alam yang menawan. Termasuk salah satu keunikannya yang menarik adalah jamur menyala.Perjalanan saya menuju jantung hutan di Gunung Halimun dengan tujuan untuk mencari tumbuhan yang memperlihatkan keindahanya di malam hari. Tumbuhan yang memiliki nama latin Marasmius sp atau dikenal dengan jamur menyala ini tumbuh di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, tepatnya tidak jauh dengan Resort Penelitian Cikaniki yang berlokasi di Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi. 


Untuk menuju lokasi yang berjarak sekitar 1 jam dari Kota Sukabumi, akses yang harus dilewati tidaklah mudah. Dimulai dari jalan yang berkelok-kelok mengikuti kontur pegunungan dan setelah sampai di pintu masuk kawasan taman nasional jalan yang dilewati adalah jalan berbatu seperti dasar sungai yang kering sejauh 3 kilometer.Setelah melakukan perjalanan yang panjang sampailah saya di Resort Cikaniki yang merupakan stasiun yang digunakan untuk kegiatan penelitian dan kunjungan ekowisata. Di tempat ini juga terdapat wisma yang bisa digunakan pengunjung untuk menginap. Dan untuk tiket masuknya sendiri sangat murah yakni dengan Rp 5.000 kita bisa menjelajah kawasan ini.Tidak jauh dari resort terdapat aliran sungai yang sangat jernih dan sebuah air terjun yang dinamakan Curug Cimacan. Jadi setelah melewati jalan berbatu yang melelahkan, saya melepas pegal dengan mandi di aliran sungai tersebut sambil menikmati indahnya Curug Cimacan.Setelah badan kembali segar, saya pun melanjutkan perjalanan ke Bumi Perkemahan Citalahab dan kembali ke Resort saat malam hari untuk mulai pencarian Jamur menyala. Tetapi saat pejalanan menuju Buper hujan turun dan saat itu sudah sore hari jadi saya memutuskan mendirikan tenda di tengah perkebunan Teh Nirmala.Hujan yang turun dari sore baru reda sekitar jan 9 malam, barulah saya memulai pencarian jamur di sekitar resort Cikaniki. Setelah beberapa jam melakukan pencarian akhirnya saya pun menemukan jamur tesebut, jamurnya pun memiliki ukuran yang kecil dan berwarna putih. Karena terkena air hujan proses pembakaran enzim pada jamur tersebut tidak sempurna, tidak menyala begitu terang.Setelah berhasil menemukan jamur tersebut saya kembali ke tenda yang saya dirikan di tengah perkebunan teh. Dan ternyata ada satu lagi keindahan yang diperlihatkan Gunung Halimun yakni saat matahari terbit, kabut tipis yang menutupi hutan. Kabut yang indah sesuai dengan nama Halimunnya sendiri yang berarti kabut

Post a Comment

0 Comments